![]() |
Indosat kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat melalui inovasi teknologi digital lewat program Jaga Raya (Foto: Istimewa) |
AMBON, indinews.id - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui peluncuran program Jaga Raya di Ambon.
Program yang merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ini memanfaatkan teknologi digital terkini seperti Internet of Things (IoT) untuk memantau kualitas air tambak secara real-time, serta mendorong kolaborasi riset dengan perguruan tinggi.
Dalam implementasinya, Indosat menggandeng lima universitas—Universitas Pattimura, Universitas Tadulako, Universitas Diponegoro, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Borneo Tarakan—untuk mengembangkan solusi konservasi lingkungan berbasis riset dan teknologi.
Salah satu penerapan nyata adalah sistem pemantauan kualitas air di tambak silvofishery, yang memadukan budidaya perikanan dan rehabilitasi ekosistem. Teknologi ini memungkinkan masyarakat menjaga mutu tambak, meningkatkan hasil produksi, dan memperkuat ketahanan ekonomi.
Direktur dan Chief Human Resource Officer IOH, Irsyad Sahroni menyatakan, program ini bukan hanya soal konservasi, tetapi tentang bagaimana teknologi bisa membawa dampak nyata bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Freddy Leiwakabessy, M.Pd., menegaskan pentingnya inovasi berbasis riset.
“IoT bukan sekadar alat, tapi jembatan antara ilmu pengetahuan dan solusi atas tantangan nyata. Model ini bisa direplikasi di wilayah dan sektor lain," ujarnya, Selasa (27/5/2025).
Selain teknologi, Indosat juga menyelenggarakan forum diskusi terbuka bersama warga Desa Poka, Ambon. Forum ini menjadi ruang interaksi dan edukasi mengenai peluang usaha baru melalui pemanfaatan teknologi, serta pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Sebagai IoT Solution Orchestrator, Indosat terus mengembangkan sensor untuk mengukur berbagai parameter lingkungan penting—seperti oksigen terlarut, salinitas, dan suhu—guna mengidentifikasi masalah sejak dini dan mempercepat tindakan mitigasi.
Program Jaga Raya diharapkan menjadi motor penggerak adopsi teknologi ramah lingkungan di berbagai sektor berbasis sumber daya alam, seperti perikanan dan pertanian.
Lebih jauh lagi, inisiatif ini menjadi inspirasi nasional dalam menciptakan masa depan yang hijau dan berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor dan kekuatan teknologi digital.
(sab)