 |
| Direktur BCA bersama jajaran manajemen saat meresmikan KCP Kas Anduonohu di Jalan Bunggasi, Kecamatan Poasia, Kendari, Sulawesi Tenggara (Foto: Istimewa) |
KENDARI, indinews.id - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kas Anduonohu di Jalan Bunggasi, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (16/6/2025).
Peresmian ini merupakan langkah strategis BCA dalam memperluas akses layanan perbankan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Hadir dalam peresmian tersebut Direktur BCA Lianawaty Suwono, Direktur BCA Frengky Chandra Kusuma, Kepala Kantor Wilayah IV BCA Harijanto, serta Kepala Kantor Cabang Utama (KCU) BCA Kendari Erwin Hendra.
Kepala Kantor Wilayah IV BCA, Harijanto, mengatakan pembukaan KCP Kas Anduonohu sejalan dengan komitmen BCA untuk memperkuat ekosistem layanan keuangan di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kota Kendari.
“Di tengah pertumbuhan ekonomi Kendari yang semakin dinamis, kami melihat kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha akan layanan keuangan yang mudah diakses, cepat, dan aman terus meningkat. Kehadiran KCP Kas ini menjadi bukti nyata komitmen BCA untuk selalu hadir lebih dekat dengan masyarakat,” jelas Harijanto.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari tahun 2024, sektor konstruksi, perdagangan, pertanian, dan perikanan menjadi penopang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di wilayah ini.
Melihat potensi tersebut, BCA berharap keberadaan KCP Kas Anduonohu dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi melalui layanan perbankan yang lebih mudah diakses.
KCP Kas Anduonohu berdiri di atas lahan seluas 200 meter persegi, menempati bangunan ruko dua lantai. Fasilitas yang tersedia meliputi layanan ATM, teller, Customer Service Officer (CSO), serta lahan parkir yang memadai demi kenyamanan nasabah.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan masyarakat, khususnya di Kecamatan Poasia. Dengan kehadiran kantor fisik ini, kami ingin semakin mendekatkan BCA dengan masyarakat Kendari dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” tutup Harijanto.
(sab)
