Notification

×

BI Sulut dan ISEI Manado Gelar Seminar Nasional “Soemitronomics” Dorong Ekonomi Tangguh dan Inklusif

15 Agustus 2025 | Agustus 15, 2025 WIB Last Updated 2025-08-15T16:21:04Z

 

Seminar Nasional “Soemitronomics” yang digelar Bank Indonesia Sulut dan ISEI Manado (Foto: Istimewa)

MANADO, indinews.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Manado menggelar Seminar Nasional 2025 bertema “Soemitronomics – Mewujudkan Ekonomi Indonesia yang Tangguh dan Inklusif di Sulawesi Utara”, Kamis (14/8/2025).


Tema ini diangkat untuk memperkuat sinergi kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, dan fiskal, sekaligus mendorong inklusivitas ekonomi di Sulut. 


Kegiatan diharapkan mampu mengoptimalkan potensi strategis daerah sebagai gerbang perdagangan Asia Timur–Pasifik, pusat pengolahan hasil perikanan, dan destinasi pariwisata unggulan.


Ketua Panitia, Dr. Yudhi Dien, dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan, khususnya kepada KPw BI Sulut, yang telah berkenan menjadi mitra sekaligus tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan. 


Ia menegaskan bahwa Soemitronomics bukan sekadar tema, tetapi wujud komitmen untuk mendorong transformasi ekonomi yang tangguh dan inklusif di Sulut.


“Dengan menggandeng praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, kami berharap terbangun kolaborasi nyata yang menghasilkan kebijakan dan inovasi berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya 


Pemerintah Provinsi Sulut yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian, Reza Dotulung menyampaikan apresiasi atas inisiatif BI dan ISEI yang telah mengangkat tema strategis ini.


Pemerintah Provinsi kata dia menempatkan Sulut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia melalui tiga prioritas utama: memperkuat hilirisasi komoditas unggulan, mengembangkan konektivitas perdagangan internasional, dan mendorong ekonomi digital yang inklusif. 


"Kegiatan ini sejalan dengan visi Gubernur untuk menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang utama ekspor-impor ke negara-negara Pasifik, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang merata di seluruh wilayah,” tuturnya.


Sementara Kepala KPw BI Sulut, Joko Supratikto, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 5,64 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang sebesar 5,12 persen.


“Pertumbuhan ini tidak boleh membuat kita terlena mengingat kontribusi ke nasional masih 0,85 persen. Diperlukan nilai tambah kegiatan ekonomi sekitar Rp14 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6–7 persen sebagaimana tertuang dalam RPJMD Sulawesi Utara,“ tutur Joko Supratikto.


Oleh karena itu kata Joko, sinergi lintas sektor, percepatan pengembangan kawasan industri hilirisasi, serta peningkatan investasi melalui program strategis seperti Investment Project Ready To Offer (IPRO) dan Regional Investor Relations Unit (RIRU) perlu terus dioptimalkan.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close