Manado, indinews.id — Pantai Rap-Rap di Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, menyimpan potensi wisata alam yang belum banyak tersentuh. Selain panorama pantai, kawasan ini menawarkan pengalaman ekowisata melalui hutan mangrove yang masih terjaga dan menjadi habitat satwa endemik Sulawesi, tarsius, Minggu (14/12/2025).
Deretan pohon mangrove mengelilingi Pantai Rap-Rap, menciptakan suasana teduh sekaligus menjadi ekosistem penting bagi berbagai satwa. Di kawasan inilah tarsius, primata kecil yang dikenal sebagai salah satu yang terkecil di dunia, hidup dan berkembang.
“Selain pantai yang indah, wisatawan juga bisa menikmati keasrian hutan mangrove,” kata Lurah Tongkaina, Jemima Wangko.
Menurut Jemima, pengunjung yang ingin melihat tarsius dari dekat dapat mengikuti tur yang dipandu komunitas lokal Tongkaina Ecotourism Guide Club (TEGC). Pendampingan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan wisatawan sekaligus menjaga kelestarian satwa dan habitatnya.
“Wisatawan akan dipandu oleh TEGC agar aktivitas pengamatan tetap ramah lingkungan,” ujarnya.
Jemima berharap Pantai Rap-Rap mendapat perhatian lebih dari pemerintah, baik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maupun Pemerintah Kota Manado. Dukungan tersebut dinilai penting, terutama dalam peningkatan infrastruktur dasar dan promosi pariwisata.
“Dengan dukungan yang tepat, Pantai Rap-Rap bisa dikenal lebih luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga mancanegara,” kata Jemima.
Pantai Rap-Rap Tongkaina dinilai memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata unggulan yang menggabungkan wisata pantai, hutan mangrove, dan pengamatan satwa endemik khas Sulawesi Utara.(Fry)
