Notification

×

BI Sulut Gelar Halalbihalal dan Diseminasi Outlook Ekonomi, Dorong Optimisme Pertumbuhan Daerah

25 April 2025 | April 25, 2025 WIB Last Updated 2025-07-14T04:39:08Z

 

BI Sulut menggelar halalbihalal yang dirangkaikan dengan pemaparan proyeksi ekonomi Sulut tahun 2025–2026 (Foto: Istimewa)



MANADO, indinews.id - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan halalbihalal dalam rangka mempererat silaturahmi pasca Idulfitri 1446 Hijriah yang dirangkaikan dengan Diseminasi Outlook Perekonomian Sulawesi Utara tahun 2025–2026. 


Mengangkat tema “Menjaga Optimisme Menuju Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”, kegiatan ini dihadiri para pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah, kementerian dan lembaga, akademisi, pelaku usaha, hingga media massa.


Kepala KPw BI Sulut Andry Prasmuko, dalam paparannya menyampaikan bahwa perekonomian Sulut pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,39 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 5,03 persen. 


"Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, serta ekspor, yang juga tercermin dari dominasi kredit konsumsi di wilayah Sulut. Kebijakan penurunan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen pada Januari 2025 turut diikuti dengan penurunan suku bunga Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi di wilayah ini," tutur Prasmuko, Kamis (24/4/2025).


Prasmuko menambahkan bahwa dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian dan perdagangan masih menjadi pendorong utama perekonomian daerah. Untuk tahun 2025, Sulut diproyeksikan tumbuh pada kisaran 5,1 hingga 6,1 persen, dan meningkat ke kisaran 5,2 hingga 6,2 persen pada tahun 2026. 


"Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh penguatan sektor perdagangan, pertanian, serta transportasi," ujarnya.


Meskipun pada Maret 2025 terjadi inflasi yang dipicu berakhirnya subsidi tarif listrik secara nasional dan kenaikan harga komoditas cabai rawit serta tomat, inflasi Sulut masih dalam rentang target nasional. 


Proyeksi inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap berada dalam sasaran 2,5 persen ± 1 persen, seiring dengan penguatan ketahanan pangan melalui Program Swasembada Pangan dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).


Dalam kegiatan tersebut, turut disampaikan pandangan dan masukan oleh sejumlah pihak, antara lain Kepala Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Utara Erwin Situmorang, Kepala Bappeda Sulut Elvira Katuuk, Director of Sales & Marketing Hotel Four Points Manado Sahril Salim, perwakilan PT Hasjrat Abadi Donald Parayow, serta akademisi Universitas Negeri Manado Nikolas Fajar. 


Mereka menyampaikan optimisme terhadap perekonomian Sulut, meski masih dibayangi tantangan global. 


Upaya percepatan investasi baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dinilai penting, disertai optimalisasi infrastruktur eksisting seperti pelabuhan dan bandara internasional serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Likupang.


Kegiatan ditutup dengan pesan kolaboratif agar seluruh pihak terus bersinergi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close