Notification

×

Prasmuko Paparkan Kondisi Ekonomi Terkini Sulut dan Kebijakan Strategis BI

28 Mei 2025 | Mei 28, 2025 WIB Last Updated 2025-07-18T10:58:05Z

 

Kepala Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko (tengah) menyampaikan paparan kondisi ekonomi Sulut dan arah kebijakan BI dalam Bincang Media bersama jurnalis ekonomi di Kantor BI Sulut (Foto: Subhan)

MANADO, indinews.id - Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar pertemuan bersama media bertajuk Bincang Media, Rabu (28/5/2025), untuk memaparkan perkembangan terkini perekonomian Sulut serta arah kebijakan strategis BI. 


Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk sinergi dan transparansi informasi kepada publik, sekaligus mempererat kolaborasi antara BI dan insan pers ekonomi di daerah.


Kepala Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko, dalam paparannya menyampaikan bahwa BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah daerah maupun pusat guna menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan. 


Hal ini juga sejalan dengan program prioritas nasional Asta Cita yang menjadi arah pembangunan pemerintah.


“Bank Indonesia senantiasa mengedepankan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran secara terintegrasi untuk mendukung stabilitas sekaligus pertumbuhan ekonomi,” ujar Prasmuko.


Ia menambahkan bahwa keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20–21 Mei 2025 menetapkan penurunan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Suku bunga Deposit Facility diturunkan menjadi 4,75 perzen, dan Lending Facility menjadi 6,25 persen.


Prasmuko mengungkapkan, perekonomian Sulut menunjukkan capaian positif. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I tahun 2025 tumbuh sebesar 5,62 persen secara tahunan (year on year), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 4,87 persen.


Sementara dari sisi inflasi, Sulut mengalami inflasi bulanan sebesar 1,02 persen pada April 2025. Inflasi ini terjadi seiring berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen pada Februari 2025, yang menyebabkan adanya penyesuaian tarif listrik pascabayar di bulan berikutnya.


Prasmuko juga menyoroti perkembangan positif pada sistem pembayaran. Digitalisasi keuangan dan transaksi semakin diterima luas oleh masyarakat Sulut. 


Hingga April 2025, volume transaksi digital melalui BI-Fast, QRIS, dan uang elektronik menunjukkan tren peningkatan signifikan. Peningkatan ini tercermin baik pada nominal besar melalui BI-RTGS maupun transaksi ritel dengan BI-Fast.


“Peningkatan transaksi ini menjadi indikator penting bahwa masyarakat Sulut semakin adaptif terhadap transformasi digital di sektor keuangan,” ungkap Prasmuko.


Melalui pertemuan ini, BI Sulut berharap dapat memperkuat sinergi dengan media sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan membangun pemahaman publik terkait perkembangan ekonomi daerah.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close