Notification

×

Dari Limbah Menjadi Komoditas Ekspor: Inovasi UMK Binaan Pertamina Patra Niaga Sulawesi Tembus Pasar Global

11 Juni 2025 | Juni 11, 2025 WIB Last Updated 2025-06-11T12:59:37Z

 

Salah satu produk kerajinan Tjahyani, pelaku UMK asal Manado yang berbasis serat pisang abaka yang telah menembus pasar ekspor, hasil pendampingan Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi (Foto: Istimewa)

MAKASSAR, indinews.id - Limbah bukan lagi sekadar sampah bagi Tjahyani, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) asal Manado. Berkat bimbingan dari program Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, ia berhasil mengolah limbah dan kekayaan hayati Sulawesi Utara menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi tinggi yang kini merambah pasar ekspor.


Program Akademi UMK merupakan bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga. Melalui program ini, pelaku UMK diberi pelatihan intensif dalam pengembangan produk, strategi pemasaran, manajemen usaha, hingga penerapan prinsip keberlanjutan. 


Tujuannya adalah membangun UMK yang tangguh, berdaya saing, dan ramah lingkungan.


Perjalanan usaha Tjahyani dimulai pada 2014. Ia memanfaatkan sisik ikan—limbah dari Pasar Bersehati Manado—yang awalnya dianggap tidak bernilai, menjadi aksesori unik seperti bros dan hiasan dinding. Ide ini muncul secara spontan saat ia melihat tumpukan sisik ikan kakap besar di kantin sekolah tempat ia menjemput anaknya.


Pandemi COVID-19 justru menjadi momen penting dalam pengembangan usahanya. Tjahyani mulai mengeksplorasi teknik ecoprint dengan memanfaatkan dedaunan khas daerah seperti daun gedi dan jarak merah.


Teknik ini menghasilkan motif alami pada kain, sekaligus ramah lingkungan dan bernilai seni tinggi.


Tak berhenti di situ, Tjahyani juga mengolah serat pisang abaka—tanaman endemik dari Kabupaten Talaud—menjadi bahan dasar kerajinan. Serat ini memiliki karakter kuat, lentur, serta warna alami yang cocok untuk produk seperti tas dan dompet.


“Pendampingan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga sangat membantu, tidak hanya dari segi pengembangan produk, tetapi juga manajemen dan pemasaran. Saya termotivasi untuk terus mengangkat potensi lokal Sulawesi Utara,” ujar Tjahyani, Rabu (11/6/2025)


Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengapresiasi kegigihan UMK binaan seperti Tjahyani.


“Pertamina Patra Niaga hadir mendorong UMK agar tetap bertahan dan berkembang melalui pendekatan inovatif serta ramah lingkungan. Kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan Ibu Tjahyani yang tidak hanya kreatif, tetapi juga peduli lingkungan dan masyarakat,” ungkap Fahrougi.


Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa Akademi UMK akan terus diperluas ke berbagai wilayah di Sulawesi. Dengan pendampingan berkelanjutan, diharapkan potensi lokal bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close