Notification

×

Pertamina Patra Niaga dan BPBD Bitung Sosialisasikan Pengurangan Gas Rumah Kaca di Kecamatan Maesa

3 Juni 2025 | Juni 03, 2025 WIB Last Updated 2025-06-05T16:55:02Z

 

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung berkolaborasi dengan BPBD Kota Bitung menggelar kegiatan Sosialisasi Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca (Foto: Istimewa)

BITUNG, indinews.id – Dalam upaya memperkuat ketahanan iklim dan menekan dampak perubahan lingkungan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menggelar kegiatan Sosialisasi Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca, Selasa (3/6/2025), di Aula Kantor Kecamatan Maesa, Kota Bitung.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi tanggap darurat yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparat kelurahan terkait bahaya emisi gas rumah kaca serta pentingnya peran aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.


Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung Fivy Yurico Kadeke, Camat Maesa Welmi Kalangit, serta delapan lurah se-Kecamatan Maesa. 


Sebanyak 180 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, kader lingkungan, dan perwakilan warga turut ambil bagian dalam kegiatan ini.


Manager Integrated Terminal Bitung, Rezky Kurniawan, dalam sambutannya menekankan bahwa pengendalian perubahan iklim memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.


"Kita semua punya peran dalam menjaga lingkungan. Melalui kegiatan ini, kami ingin masyarakat memahami langkah konkret yang bisa dilakukan, mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan, hingga penggunaan energi yang ramah lingkungan," jelas Rezky, Selasa (3/6/2025).


Materi sosialisasi mencakup pemahaman dasar tentang gas rumah kaca dan dampaknya terhadap bumi, strategi mitigasi berbasis masyarakat, serta penerapan gaya hidup ramah lingkungan.


Sebagai narasumber utama, Kepala BPBD Bitung Fivy Yurico Kadeke menjelaskan keterkaitan antara emisi gas rumah kaca dengan meningkatnya risiko bencana seperti banjir, longsor, dan kekeringan.


"Upaya pengurangan risiko bencana tidak dapat dipisahkan dari pengendalian perubahan iklim. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk membangun lingkungan yang aman dan tangguh," tegas Fivy.


Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.


"Kami percaya pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui sinergi ini, kami ingin mendukung target SDGs poin 13 tentang penanganan perubahan iklim, dan membangun kesadaran kolektif menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat," ujarnya.


Pertamina berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman baru kepada masyarakat, tetapi juga mendorong terciptanya aksi nyata di tingkat lokal untuk mengurangi jejak karbon dan melestarikan lingkungan.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close