Notification

×

Tamo Nahkodai Wilayah VIII ASPERINDO Masa Bakti 2025–2029, DGS Siap Perkuat Logistik Sulawesi dan Gorontalo

24 Juni 2025 | Juni 24, 2025 WIB Last Updated 2025-06-24T08:04:34Z

 

Roy Tamo saat dilantik sebagai Ketua Wilayah VIII ASPERINDO masa bakti 2025–2029 (Foto: Istimewa)


MANADO, indinews.id - PT Dirga Gerak Semesta (DGS) kian menegaskan eksistensinya di industri logistik nasional. Pada pelantikan pengurus Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) masa bakti 2025–2029, Direktur Utama DGS, Roy Tamo, resmi dilantik sebagai Ketua Wilayah VIII ASPERINDO.


Melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ASPERINDO Sulawesi Utara, Roy Tamo kini memegang amanah strategis memimpin enam provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.


Penunjukan ini menjadi bukti kepercayaan ASPERINDO terhadap kapasitas dan komitmen DGS serta Roy Tamo dalam membangun ekosistem logistik yang kokoh, merata, dan kompetitif di kawasan Indonesia Timur.


DGS berkomitmen memperkuat sinergi antarwilayah, meningkatkan efisiensi layanan, serta mendorong transformasi digital di sektor logistik.


Roy Tamo menegaskan bahwa momentum ini akan dimanfaatkan DGS untuk memperluas peran sebagai integrator logistik regional, mendorong pertumbuhan usaha lokal, sekaligus menjawab tantangan konektivitas di wilayah kepulauan dan daratan Sulawesi.


Roy Tamo usai dilantik sebagai Ketua Wilayah VIII ASPERINDO masa bakti 2025–2029 (Foto: Istimewa)


“Kami menyambut amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan komitmen. Penunjukan ini bukan hanya kepercayaan kepada pribadi saya, tetapi juga pengakuan terhadap kerja keras dan integritas tim DGS yang selama ini berjuang membangun ekosistem logistik yang tangguh, khususnya di kawasan Indonesia Timur," tutur Roy Tamo, usai pelantikan, Selasa (24/6/2025).


Ke depan kata Tamo, pihaknya akan fokus memperkuat sinergi antarprovinsi di wilayah VIII — Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. 


"Tantangan logistik di wilayah ini cukup kompleks, mulai dari aksesibilitas, konektivitas antarwilayah, hingga pemerataan layanan. Kami akan hadir bukan hanya sebagai penggerak, tapi juga sebagai jembatan transformasi," ujarnya.


Lebih lanjut Tamo mengatakan tugas ini bukan soal jabatan, tapi soal tanggung jawab membangun fondasi logistik yang efisien, transparan, dan memberdayakan pelaku usaha lokal. 


"Kami akan bergerak serentak, menyatukan semangat, dan menjadikan wilayah VIII sebagai wajah baru logistik nasional yang berdaya saing," pungkasnya.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close