![]() |
Pemandangan proyek vila dan resor Arya Properties di kawasan Sumba, menampilkan perpaduan desain elegan dengan keindahan alam tropis Indonesia Timur. (Foto: Dok. Arya Properties) |
BALI, indinews.id - Indonesia Timur kini semakin dilirik sebagai destinasi investasi properti kelas dunia. Salah satu pemain baru yang tengah mencuri perhatian adalah Arya Properties, pengembang asal Indonesia yang dikenal dengan proyek-proyek vila dan resor premium di kawasan Sumba, Lombok, Sumbawa, hingga Bali.
Meski namanya terbilang baru, Arya Properties telah membuktikan diri sebagai pengembang yang serius dengan visi jangka panjang, legalitas yang jelas, serta pendekatan ramah investor asing.
Arya Properties didirikan oleh Petr Hemerka, pengusaha muda asal Republik Ceko kelahiran 1992. Sebelum merambah Indonesia, Petr telah sukses membangun berbagai lini usaha di Eropa, mulai dari percetakan berskala besar, e-commerce dekorasi rumah, hingga jaringan properti dan short-term rental.
“Bagi saya, membangun properti bukan hanya soal tren atau angka cepat, tetapi tentang menciptakan sesuatu yang abadi, relevan, dan membanggakan bahkan 30 tahun ke depan,” ungkap Petr, Senin (7/7/2025).
Pada 2019, setelah menjelajahi Asia Tenggara, Petr memutuskan Indonesia, khususnya Sumba, sebagai titik awal realisasi visinya.
Hingga kini, Arya Properties mencatatkan pencapaian signifikan, di antaranya:
- Lebih dari 600 vila yang sedang dibangun atau telah beroperasi
- Nilai proyek aktif mencapai USD 121 juta
- Melibatkan lebih dari 820 tenaga kerja di bidang pengembangan dan hospitality
Salah satu proyek unggulan mereka adalah Arya Sumba Kodi Resort, yang dibangun di wilayah terpencil hanya dalam waktu 14 bulan, sebuah pencapaian logistik yang jarang terjadi. Sejak soft opening pada Juni 2025, resor ini mencatat tingkat okupansi lebih dari 90 persen selama musim liburan, meski tahap pembangunan berikutnya masih berjalan.
Arya Properties dikenal menawarkan konsep investasi yang aman dan transparan, terutama bagi investor asing. Dengan struktur leasehold hingga 80 tahun dan sistem kepemilikan yang legal dan jelas, investor mendapatkan ketenangan dalam berinvestasi.
Dari apartemen terkelola di Seminyak hingga vila eksklusif di Sumbawa, setiap proyek dirancang dengan layanan manajemen penuh, memudahkan proses kepemilikan sekaligus memberikan potensi pendapatan pasif.
“Kami melihat potensi besar di lokasi yang mungkin belum dilirik investor besar. Di situlah keindahan alam asli dan kesempatan untuk membangun dengan dampak nyata,” tambah Petr.
Berbeda dari kebanyakan pengembang besar, Petr tetap aktif terlibat dalam operasional harian Arya Properties, mulai dari inspeksi lapangan hingga pertemuan dengan investor.
Budaya kerja perusahaan menekankan disiplin, struktur, dan tanggung jawab, tercermin dari kebijakan unik seperti larangan merokok saat jam kerja hingga penekanan pada manajemen diri.
Ke depan, Arya Properties tidak hanya berfokus pada pembangunan vila dan resor, tetapi juga akan menghadirkan beach club, restoran farm-to-table, hingga pusat budaya yang mempromosikan kerajinan lokal Sumba ke pasar global.
“Ukuran keberhasilan kami bukan hanya soal pengembalian investasi (ROI), tetapi juga reputasi, dampak positif bagi komunitas, dan pengalaman bermakna yang kami hadirkan,” tutup Petr.
(sab)