![]() |
Pembukaan APEC Diabetes Workshop 2025 (Foto indinews/Subhan) |
MANADO, indinews.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Manado resmi menggelar kegiatan internasional APEC Diabetes Workshop 2025.
Workshop yang mengusung tema Mengurangi Beban Diabetes Melitus Tipe 2 di Komunitas melalui Pendekatan Kolaborasi Interprofesional (IPC) ini dilaksanakan selama dua hari, mulai 1 hingga 2 Juli 2025.
Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Politik dan Globalisasi Kesehatan, Bonanza Perwira Taihitu, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pertama kalinya Poltekkes di Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah workshop yang difasilitasi oleh Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
“Ini adalah bentuk peran aktif Indonesia dalam memajukan kerja sama kesehatan di kawasan ekonomi APEC. Dengan 21 negara anggota, kawasan ini memegang peranan penting dalam perekonomian global,” ujar Bonanza Perwira Taihitu, S.Sos., M.Si., di Manado, Selasa (1/7/2025).
Ia menambahkan, workshop ini menjadi forum strategis untuk membahas isu global, khususnya penanganan penyakit tidak menular atau non-communicable diseases, seperti diabetes.
Direktur Penyediaan SDM Kesehatan Kemenkes RI, Anna Kurniati, SKM., MA., Ph.D., menjelaskan bahwa Kemenkes RI memiliki 38 Poltekkes di seluruh Indonesia, sembilan di antaranya ditetapkan sebagai sentra unggulan, termasuk Poltekkes Manado yang menjadi pusat pengembangan keilmuan dan penanganan diabetes melitus.
“Kita bersyukur Poltekkes Manado menjadi salah satu sentra unggulan. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara anggota APEC lainnya,” kata Anna.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh negara anggota APEC. Lima negara, yaitu India, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam hadir secara langsung di Manado, sementara peserta lainnya mengikuti secara daring.
Para peserta terdiri dari pembuat kebijakan, praktisi kesehatan, akademisi, hingga organisasi internasional seperti International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO).
Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, Manado memiliki posisi geografis yang strategis di kawasan Asia Pasifik. Potensi ekonomi maritim, perikanan, serta keindahan alam seperti Taman Laut Bunaken menjadikan Manado salah satu destinasi wisata kelas dunia sekaligus lokasi yang tepat untuk penyelenggaraan kegiatan internasional.
Pendekatan Kolaborasi Interprofesional (IPC) menjadi salah satu kunci dalam penanganan Diabetes Melitus Tipe 2. Melalui pendekatan ini, tenaga kesehatan dari berbagai disiplin ilmu dapat berkoordinasi untuk memberikan perawatan yang lebih baik dan efisien.
Workshop ini menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan koordinasi antarprofesi, sehingga kualitas layanan kesehatan bagi pasien diabetes dapat ditingkatkan.
Workshop ini diharapkan memperkuat ketahanan sistem kesehatan di kawasan APEC, mengurangi beban penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus Tipe 2, serta mendorong penerapan strategi pencegahan, deteksi dini, dan pengelolaan diabetes yang lebih baik.
Sebagai forum kerja sama ekonomi terbesar di kawasan Asia Pasifik, APEC berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesehatan masyarakat.
APEC didirikan pada November 1989 di Canberra, Australia, dan kini beranggotakan 21 ekonomi, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Australia, dan lainnya.
(sab)