![]() |
Warga Desa Baji Mangngai bersama perangkat desa dan tim Pertamina AFT Hasanuddin bergotong royong melakukan pemotongan pohon besar yang rawan tumbang di Dusun Pao-Pao. (Foto: Dok. Pertamina) |
MAKASSAR, indinews.id - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit operasional Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana.
Melalui program Desa Mandiri Tangguh Bencana, Pertamina melaksanakan aksi nyata di Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, sebagai upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah pemotongan pohon besar yang rawan tumbang saat cuaca buruk, khususnya di Dusun Pao-Pao—wilayah yang kerap terdampak angin kencang dan hujan deras.
Aksi ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa (6–8 Juli 2025), sebagai bentuk mitigasi bencana berbasis komunitas.
Kegiatan tersebut melibatkan kolaborasi multipihak, mulai dari Tim Penanggulangan Bencana Desa Baji Mangngai, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat desa, hingga partisipasi langsung warga.
Gotong royong menjadi kunci utama dalam membangun sistem tanggap darurat yang efektif dan berkelanjutan.
Kepala Desa Baji Mangngai, Abdul Latif, S.Sos., menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina atas kontribusi dalam menjaga keselamatan lingkungan.
“Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi dukungan nyata dari Pertamina Patra Niaga AFT Hasanuddin. Ini menjawab kekhawatiran masyarakat di Dusun Pao-Pao, yang selama ini dihantui pohon-pohon besar yang rawan tumbang saat cuaca ekstrem. Kami harap sinergi seperti ini terus berlanjut,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Sementara itu, Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Andreas Yanuar Arinawan, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap adaptasi perubahan iklim.
“Melalui aksi nyata seperti ini, kami ingin mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam membangun sistem respons bencana yang tangguh dan adaptif. Pertamina hadir tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai mitra pembangunan masyarakat,” jelas Andreas.
T. Muhammad Rum, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk kehadiran langsung Pertamina dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat.
“Kami percaya bahwa membangun ketangguhan desa bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan investasi jangka panjang dalam keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Ini merupakan cerminan sinergi dunia usaha, pemerintah desa, dan warga untuk menciptakan dampak sosial yang nyata,” ujar Rum.
Pertamina Patra Niaga juga menilai bahwa pendekatan kolaboratif lintas sektor menjadi fondasi penting dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.
Selain aksi pemotongan pohon, program ini juga mencakup edukasi, pelatihan tanggap darurat, dan penguatan kapasitas kelembagaan desa dalam menghadapi risiko kebencanaan.
Melalui Desa Mandiri Tangguh Bencana, Pertamina turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 11 tentang kota dan permukiman yang inklusif, aman, dan tangguh serta SDG 13 tentang aksi terhadap perubahan iklim.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Pertamina Patra Niaga berkomitmen membangun desa-desa yang lebih siap menghadapi tantangan iklim masa depan.
(sab)