Notification

×

VO2 Max Bukan Hanya Milik Atlet, Anak Muda Mulai Sadar Pentingnya Kebugaran Jantung dan Paru-Paru

11 Juli 2025 | Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T05:56:09Z

 

Bukan sekadar tren, peningkatan VO2 max terbukti berkaitan langsung dengan daya tahan tubuh, efisiensi sistem pernapasan, bahkan harapan hidup (Foto: cottonbro)

JAKARTA, indinews.id -  Kesadaran generasi muda terhadap kesehatan kini tidak lagi sebatas pada bentuk tubuh ideal atau tekanan darah yang stabil. Tren terbaru menunjukkan meningkatnya perhatian terhadap VO2 max—indikator kapasitas tubuh dalam menyerap dan memanfaatkan oksigen—sebagai tolok ukur kebugaran yang lebih menyeluruh.


VO2 max selama ini dikenal dalam dunia olahraga profesional, namun kini mulai populer di kalangan masyarakat umum. Terutama anak muda, yang mulai mencari cara konkret untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperpanjang usia harapan hidup. 


Indikator ini memberikan gambaran utuh mengenai performa jantung, paru-paru, dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.


Lifestyle influencer Gerald Vincent dalam salah satu konten TikTok-nya menyampaikan kalau kita melihat rekomendasi WHO, aktivitas olahraga yang dianjurkan adalah 75–150 menit per minggu. Jika kita ambil tengahnya, 105 menit, berarti cukup dengan 15 menit bergerak setiap hari. 


"Jika kita konsisten, ini bisa meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyakit seperti batuk,” ujar Gerald, Jumat (11/7/2025).


Menurut Gerald, peningkatan VO2 max tidak harus berasal dari latihan berat yang melelahkan atau membosankan. Aktivitas seperti menari (dance), yang digemari banyak anak muda, justru bisa menjadi pilihan menyenangkan sekaligus menyehatkan. 


“Jika kamu suka dance, mungkin bisa pilih kegiatan ini. Dance bisa mendukung kesehatan jantung dan melancarkan darah ke paru-paru,” tambahnya.


Kabar baiknya, peningkatan VO2 max bisa dicapai lewat aktivitas ringan. Menari selama 15 menit setiap hari, misalnya, terlihat sederhana namun terbukti efektif. Gerakan aktif dalam durasi singkat membantu memperkuat sistem kardiovaskular, memperlancar pernapasan, hingga memperbaiki suasana hati.


Dokter spesialis paru dan onkologi, dr. Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K), atau dikenal sebagai dr. Deni Soeroso, menjelaskan bahwa aktivitas fisik ringan tetap membawa manfaat langsung bagi kesehatan paru-paru. 


“Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” jelasnya melalui unggahan di media sosial.


Ia menambahkan, peningkatan suplai oksigen juga merangsang produksi mioglobin, yaitu zat penting dalam otot yang menyimpan oksigen. Proses ini membantu pembakaran energi secara efisien dan mencegah penumpukan asam pada otot maupun jaringan paru-paru. 


Hasilnya, tubuh tidak hanya menjadi lebih kuat tetapi juga lebih tahan terhadap infeksi, kelelahan, dan stres.


Peningkatan VO2 max bukan semata-mata soal ketahanan fisik saat berolahraga, melainkan tentang bagaimana tubuh bekerja secara cerdas dan efisien. Sistem sirkulasi darah membaik, metabolisme meningkat, dan sistem imun diperkuat. 


Aktivitas dance bahkan sudah digunakan dalam terapi karena terbukti membantu menurunkan stres dan meningkatkan kesehatan mental.


Yang menarik, siapa pun bisa memulainya. Tak perlu peralatan khusus, tak harus ke pusat kebugaran. Cukup pilih lagu favorit dan ikuti gerakan dance yang sedang tren selama 15 menit di rumah. 


Bagi pekerja kantoran maupun pelajar yang banyak duduk, ini menjadi cara realistis untuk memulai hidup lebih aktif.


“Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” tutup dr. Deni.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close