![]() |
BI Sulut gelar sosialisai dan edukasi dengan tema Interoperabilitas Transaksi Elektronik dalam rangkaian Pekan QRIS Nasional 2025 (Foto: Istimewa) |
MANADO, indinews.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar sosialisasi dan edukasi bertema Interoperabilitas Transaksi Elektronik di Hotel Luwansa, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025, ajang tahunan yang bertujuan mendorong adopsi, literasi, dan optimalisasi penggunaan QRIS di seluruh Indonesia.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut, Darmawan T. B Hutabarat, mengatakan PQN tahun ini mengusung tema “Rayakan Digitalisasi! QRISnya Satu, Menangnya Banyak!”, sejalan dengan momen kemerdekaan Republik Indonesia dan upaya memperluas pemahaman masyarakat terhadap digitalisasi sistem pembayaran ritel.
"Kami melihat pertumbuhan transaksi digital di Sulut dalam beberapa tahun terakhir telah meningkat secara signifikan, hal ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Sulut sangat adaptif dan siap menyambut era ekonomi digital," kata Darmawan
Data Juni 2025 mencatat, jumlah pengguna QRIS di Sulut telah mencapai 503.301 orang atau sekitar 28 persen dari penduduk usia produktif. Jumlah merchant mencapai 332.045 dengan total 27 juta transaksi senilai sekitar Rp3 triliun. Pertumbuhan ini turut didukung kanal pembayaran lain seperti BI-FAST, uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit yang kian diminati.
Menurut Darmawan, digitalisasi pembayaran telah merambah berbagai sektor, mulai dari program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), transportasi, pariwisata, hingga kegiatan sosial-keagamaan. Namun, tantangan literasi digital dan keamanan transaksi tetap menjadi pekerjaan rumah bersama.
"Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi ini menjadi kegiatan yang sangat strategis karena kita dapat memahami berbagai jenis kanal pembayaran beserta risikonya," ucapnya.
Acara juga dilengkapi materi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, guna meningkatkan kesadaran bahwa setiap transaksi digital dengan Rupiah adalah wujud menjaga kedaulatan negara.
Darmawan berharap peserta yang hadir dapat menjadi duta perubahan, mengajak masyarakat menggunakan transaksi digital secara bijak dan aman, dimulai dari lingkungan terdekat.
“Mari kita wujudkan sistem pembayaran yang terintegrasi, inklusif, efisien, aman, dan berdaulat, sehingga Sulawesi Utara dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital nasional," pungkas Darmawan
(sab)