×

Dari Bumi Nyiur Melambai: Doa-Doa yang Menembus Langit Manado

31 Agustus 2025 | Agustus 31, 2025 WIB Last Updated 2025-09-01T00:39:18Z

Jamaah mengikuti Tabligh Akbar di Sindulang, Manado, seraya memanjatkan doa untuk kedamaian bangsa (Foto: Solichin)


MANADO, indinews.id – Gemuruh demonstrasi mengguncang banyak sudut negeri. Suara rakyat yang ‘menggugat’ kini menguji keteguhan Ibu Pertiwi, seakan merobek tenun perdamaian bangsa. Namun dari ujung utara Nusantara, suara berbeda bergema. Bukan pekikan, bukan teriakan, melainkan doa yang lirih menembus langit.


Pada malam syahdu peringatan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dari Tabligh Akbar di Sindulang, Manado. Bacaan itu bukan sekadar rangkaian huruf, melainkan jeritan hati yang memohon belas kasih Sang Khalik.


Doa-doa itu lahir dari keletihan melihat negeri tercinta terhanyut dalam gejolak. Mereka bukan untuk membungkam suara rakyat yang turun ke jalan, melainkan permohonan suci agar semangat perjuangan itu tidak tenggelam dalam amarah. Sebuah harapan agar api keadilan tidak menjelma menjadi kobaran yang membakar persaudaraan.


Masyarakat yang hadir menyatukan hati, menitipkan harapan melalui setiap ayat yang terucap. Mereka merindukan rekonsiliasi agung: demonstrasi menemukan jalan damai, dan pemerintah kembali menunaikan tugas sucinya—membela rakyat, bukan hanya melantunkan janji.


Doa itu juga mengalir untuk para wakil rakyat di Senayan. Sebuah permintaan sederhana namun mendalam: gunakanlah lidahmu dengan bijak, agar setiap kata menjadi obat, bukan pisau yang melukai.


Malam itu, Manado tidak berdemo. Manado memilih bersimpuh. Mereka membangun benteng pertahanan yang paling kuat: iman dan doa. Mereka percaya, di balik hiruk pikuk politik, ada kekuatan lain yang mampu meredakan gelombang besar yang tengah menguji Indonesia.


Di mana ada gejolak, di sana doa hadir. Di mana ada amarah, dzikir menyusup. Di mana ada perbedaan, tersimpan harapan untuk kembali bersatu.


Dari tanah Minahasa, suara itu bergema: semoga kedamaian menemukan jalannya, menyapu seluruh pelosok Ibu Pertiwi. Aamiin.


Catatan: Opa Sol


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close