 |
| Sosialisasi dan Edukasi Interoperabilitas Transaksi Elektronik di Manado (Foto: Istimewa) |
MANADO, indinews.id - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Sosialisasi dan Edukasi Interoperabilitas Transaksi Elektronik, di Hotel Luwansa, Manado, Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 di Sulut.
Acara dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut, Darmawan T.B. Hutabarat, yang menegaskan bahwa digitalisasi sistem pembayaran tidak hanya soal teknologi, tetapi juga membangun kepercayaan dan membentuk kebiasaan baru dalam bertransaksi.
“Setiap kali kita menggunakan QRIS, BI-FAST, atau kanal pembayaran elektronik lainnya, kita sedang berkontribusi pada perekonomian yang lebih efisien, transparan, dan modern,” ujarnya.
Dalam Sosialisasi dan Edukasi Interoperabilitas Transaksi Elektronik tersebut, tiga narasumber dari KPw BI Sulut memaparkan materi utama.
Denny R. Lombogia, Asisten Penyelia Perkasan KPw BI Sulut, menyampaikan materi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah untuk mendorong masyarakat menghargai Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan menggunakannya secara bijak.
Anggita Galih Arimurti dari Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran menjelaskan konsep Interoperabilitas Transaksi Elektronik, yakni keterhubungan antar kanal pembayaran yang mempermudah, mengamankan, dan mengefisienkan transaksi.
Ircham Andrianto Taufick, Kepala Tim Sistem Pembayaran dan PUR KPw BI Sulut, memaparkan perkembangan pesat digitalisasi di daerah. Hingga Juni 2025, tercatat 503.301 pengguna QRIS dengan 332.045 merchant, serta 27 juta transaksi senilai sekitar Rp3 triliun selama Januari–Juni 2025.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi tanya jawab dan diakhiri dengan pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta. Selain menjadi agenda PQN 2025, acara ini juga merupakan bagian dari program edukasi TP2DD Sulawesi Utara guna meningkatkan literasi dan keamanan transaksi digital.
KPw BI Sulut berharap masyarakat semakin terbiasa bertransaksi secara digital dengan aman, efisien, dan bijak, sehingga ekosistem pembayaran digital semakin kuat dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
(sab)
