![]() |
Kepala Perwakilan BI Sulut Joko Supratikto memaparkan kondisi perekonomian Sulut pada NSIF 2025 (Foto indinews/Subhan) |
MANADO, indinews.id - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali mencatat prestasi gemilang dalam pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II tahun 2025, Sulut mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,64 persen secara tahunan (year on year/yoy), melampaui capaian pertumbuhan nasional yang berada di angka 5,12 persen.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, Joko Supratikto, menilai capaian tersebut menunjukkan kuatnya komitmen Gubernur, Wakil Gubernur, dan para kepala daerah di kabupaten/kota untuk memajukan perekonomian Sulut.
“Meski demikian, capaian ini jangan membuat kita terlena. Kontribusi PDRB Sulut terhadap nasional baru di level 0,85 persen. Masih banyak potensi yang dapat dikembangkan,” kata Supratikto saat memaparkan materi di North Sulawesi Investment Forum (NSIF) 2025 di Hotel Four Point Manado, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi dengan porsi 44 persen, diikuti investasi sebesar 28 persen. Namun, pada triwulan II 2025, investasi tercatat mengalami kontraksi 1,43 persen, sehingga diperlukan percepatan realisasi proyek dan diversifikasi sektor investasi.
KPw BI Sulut pun mendorong promosi Investment Project Ready to Offer (IPRO) kepada investor strategis internasional, sejalan dengan arah pembangunan ekonomi wilayah Sulampua dalam RPJMN 2025–2029. Fokus pengembangan diarahkan pada penguatan industri pengolahan, hilirisasi, dan peningkatan konektivitas antarwilayah.
“Kami berharap NSIF 2025 menjadi momentum untuk memperkuat langkah bersama dalam mempercepat pertumbuhan investasi di Sulut. Investasi adalah motor penggerak yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Supratikto.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, BI Sulut bersama Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulut kembali menggelar North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2025. Kompetisi ini diikuti belasan entitas, bertujuan meningkatkan kemampuan teknis ASN dalam mempercepat realisasi investasi.
Empat proyek strategis yang lolos ke final meliputi:
- Pelabuhan Perikanan Talaud (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut)
- Kawasan Industri Perikanan Santiago (Pemkab Kepulauan Sangihe)
- Infrastruktur Kesehatan Hemodialisa (Pemkot Kotamobagu)
- Angkutan Umum Massal Buy The Service (Pemkot Manado)
Pemenang utama diraih Kawasan Industri Perikanan Santiago (Pemkab Kepulauan Sangihe), disusul Pemkot Kotamobagu di posisi kedua, dan Dinas Kelautan Sulut serta Pemkot Manado di posisi ketiga.
Kegiatan NSIF 2025 juga diwarnai penandatanganan Letter of Intent (LoI) dari investor global terhadap proyek potensial di Sulut, kesepakatan perdagangan UMKM dengan offtaker asing, serta penyerahan Kartu Kredit Indonesia dari Bank SulutGo kepada Wali Kota Kotamobagu.
“Ini menjadi bukti konkret sinergi antara BI Sulut, Pemprov Sulut, dan para pemangku kepentingan dalam memajukan investasi, perdagangan, serta digitalisasi sistem pembayaran,” pungkas Supratikto.
(sab)