Notification

×

AirAsia Indonesia Catat Pendapatan Rp6,03 Triliun, Perluas Jaringan Rute Selama 2025

28 November 2025 | November 28, 2025 WIB Last Updated 2025-11-28T10:48:19Z

 

AirAsia Indonesia menyampaikan kinerja dan ekspansi rute dalam Public Expose di Jakarta (Foto: Istimewa)

JAKARTA, indinews.id - PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID/CMPP) melaporkan perkembangan kinerja Januari–September 2025 dalam Public Expose yang digelar di Jakarta. Perusahaan membukukan pendapatan Rp6,03 triliun, meningkat 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 


Kinerja positif ini sejalan dengan jumlah penumpang yang mencapai 4,44 juta serta penyesuaian kapasitas yang dilakukan sesuai kebutuhan pasar.


Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Captain Achmad Sadikin Abdurachman, menyatakan bahwa pencapaian tersebut mencerminkan konsistensi perusahaan dalam strategi penguatan jaringan dan efisiensi operasional. 


Sepanjang 2025, Indonesia AirAsia menambah rute domestik dan internasional sebagai upaya memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan konektivitas wisatawan.


Pada Januari hingga Oktober 2025, AirAsia Indonesia membuka tiga rute internasional baru, yakni Denpasar–Adelaide, Denpasar–Darwin, dan Surabaya–Don Mueang, serta empat rute domestik yaitu Jakarta–Manado, Surabaya–Balikpapan, Balikpapan–Berau, dan Balikpapan–Tarakan. 


Pembukaan rute-rute tersebut turut memperkuat posisi Surabaya sebagai hub strategis serta menegaskan peningkatan konektivitas Bali ke pasar Australia yang tengah tumbuh.


Secara operasional, Indonesia AirAsia mengoperasikan 29.731 penerbangan hingga akhir September 2025 dengan kapasitas 5,35 juta kursi dan tingkat keterisian penumpang (load factor) sebesar 83 persen. 


Jaringan maskapai kini melayani 22 destinasi internasional dan 8 destinasi domestik yang terhubung dengan lebih dari 130 destinasi dalam jaringan AirAsia Aviation Group.


Sepanjang periode tersebut, Indonesia AirAsia telah mengangkut lebih dari 770 ribu wisatawan mancanegara ke Indonesia. 


Wisatawan terbanyak berasal dari Malaysia sebanyak 212 ribu orang dan Australia sebanyak 145 ribu orang. Kontribusi ini memperkuat peran AirAsia dalam mendukung pergerakan wisata masuk ke Tanah Air.


Selain memperluas jaringan, AirAsia Indonesia juga mengoperasikan sejumlah rute khas yang tidak dilayani maskapai lain dari Indonesia, seperti Jakarta–Phnom Penh, Jakarta–Kota Kinabalu, Jakarta–Kuching, dan Bali–Phuket. 


Maskapai ini juga mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa pasar rute internasional Indonesia sebesar 12,4 persen pada 2024.


Pada 2025, AirAsia memperkenalkan “Livery Labuan Bajo” sebagai bentuk dukungan terhadap promosi pariwisata Indonesia. 


Di tahun yang sama, perusahaan memperoleh sertifikasi Great Place to Work® (GPTW), sementara AirAsia Aviation Group meraih sejumlah penghargaan internasional, termasuk Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik Dunia dan Maskapai Berbiaya Hemat Teraman ke-6 Dunia versi AirlineRatings.com, serta predikat Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik Dunia selama 16 tahun berturut-turut dari Skytrax.


Menyongsong 2026, AirAsia Indonesia menyiapkan prioritas strategis untuk memperkuat kinerja secara berkelanjutan. 


Perusahaan menargetkan peningkatan operasional seiring pemulihan armada, memperluas konektivitas domestik, serta mengembangkan jaringan internasional dengan memaksimalkan virtual hub di Makassar dan penambahan armada di Medan. 


Dari sisi operasional, perusahaan akan meningkatkan efisiensi melalui penjadwalan yang memaksimalkan utilisasi pesawat guna menekan biaya operasional per kursi (CASK).


Capt Achmad menegaskan bahwa perusahaan akan terus berfokus pada pertumbuhan yang sehat dan peningkatan profitabilitas. 


“Kami berkomitmen memperkuat jaringan dan meningkatkan layanan demi daya saing perusahaan serta pengalaman terbaik bagi para penumpang,” ujarnya menutup.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close