Notification

×

Tanggapi Misskomunikasi antara Operator dan WNA, Pertamina Tegaskan Operator SPBU di Bone Jalankan Prosedur Sesuai Aturan

4 November 2025 | November 04, 2025 WIB Last Updated 2025-11-03T23:51:39Z

 

Operator SPBU di Kabupaten Bone tengah melayani pengisian bahan bakar sesuai prosedur (Dok. Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi).

BONE, indinews.id – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menegaskan bahwa pelayanan operator di SPBU 74.92749 Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, telah berjalan sesuai dengan prosedur. 


Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden misskomunikasi antara operator dan seorang warga negara asing (WNA) yang tidak fasih berbahasa Indonesia.


Peristiwa tersebut terjadi ketika seorang WNA datang ke SPBU untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Jenis BBM Tertentu (JBT). 


Namun, konsumen tersebut tidak memiliki QR Code Subsidi Tepat, yang merupakan syarat wajib pembelian BBM bersubsidi. Sesuai ketentuan, operator menolak melakukan pengisian BBM bersubsidi tersebut.


Akibat keterbatasan kemampuan berbahasa, penjelasan operator tidak dipahami dengan baik oleh konsumen, sehingga sempat terjadi perdebatan singkat yang menarik perhatian warga sekitar.


Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, menjelaskan bahwa tindakan operator sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 


Namun, insiden tersebut menjadi pembelajaran penting terkait kemampuan komunikasi dalam pelayanan publik, terutama bagi konsumen lintas budaya.


“Kami memahami situasi ini terjadi murni karena kendala komunikasi. Operator sudah menjalankan aturan dengan benar, namun keterbatasan bahasa menyebabkan kesalahpahaman di lapangan. Ke depan kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Rum, Selasa (4/11/2024).


Lebih lanjut, Rum menambahkan bahwa Pertamina akan memastikan ketersediaan BBM jenis Dexlite di SPBU setempat sebagai alternatif bagi pengguna kendaraan diesel nonsubsidi. 


Hal ini mengingat SPBU terdekat yang menjual Dexlite berjarak sekitar 12 kilometer dari lokasi kejadian.


Pertamina Patra Niaga menilai kejadian ini sebagai momentum refleksi untuk memperkuat pelayanan publik yang lebih adaptif, inklusif, dan responsif terhadap keragaman konsumen. 


Dalam konteks meningkatnya mobilitas global, operator SPBU sebagai garda terdepan pelayanan perlu dibekali dengan kemampuan komunikasi lintas bahasa dan budaya, di samping pemahaman teknis serta regulasi.


Dengan langkah perbaikan berkelanjutan melalui pelatihan dan peningkatan fasilitas, Pertamina Patra Niaga berkomitmen menghadirkan pelayanan SPBU yang patuh prosedur, humanis, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close