![]() |
| Foto bersama rekan-rekan disabilitas dari PUKA (Foto: Istimewa) |
JAKARTA, indinews.id - Beroperasi di lebih dari 50 negara dengan keragaman budaya dan karakteristik, Generali Group menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi utama strategi bisnis globalnya.
Salah satu wujud komitmen tersebut adalah penerapan prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memberdayakan semua individu.
Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia kembali menegaskan pentingnya menghormati setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, melalui penyelenggaraan talkshow dan engagement session bertajuk “Crafting Inclusion”.
Acara yang berlangsung pada Rabu (10/12/2025) ini merupakan kolaborasi antara Generali Indonesia dan Pulas Katumbiri (PUKA), sebuah komunitas kreatif yang memberdayakan penyandang disabilitas melalui karya.
Chief Product Management and Marketing Officer Generali Indonesia, Jong Wie Siu, menegaskan bahwa penerapan prinsip DEI menjadi salah satu fokus penting perusahaan dalam menciptakan budaya kerja yang mendukung perkembangan setiap individu.
“Komitmen DEI terus kami gaungkan untuk menciptakan budaya kerja yang saling mendukung agar setiap individu dapat mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi terbaiknya. Generali percaya bahwa keberagaman mampu memberikan nilai jangka panjang bagi karyawan, nasabah, mitra, dan masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers.
Ia menambahkan, setiap orang memiliki kemampuan dan kelebihan masing-masing, termasuk penyandang disabilitas. Melalui kolaborasi ini, Generali ingin menunjukkan bahwa masyarakat dapat hidup berdampingan, bekerja sama, dan saling menghargai untuk mewujudkan masa depan yang lebih inklusif.
Sesi berbagi pengalaman diisi oleh Founder dan CEO PUKA, Dessy Nur Anisa, yang turut menghadirkan beberapa anggota komunitas penyandang disabilitas. Acara dilanjutkan dengan aktivitas bersama untuk membuat merchandise dari manik-manik.
Dessy mengapresiasi konsistensi Generali Indonesia dalam mendorong budaya saling menghormati dan mendukung penyandang disabilitas.
“Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk membangun masyarakat yang setara, saling mendukung, dan membuka ruang bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat berkarya dan berdaya,” ujarnya.
Upaya Generali dalam mengusung DEI juga sejalan dengan visi keberlanjutan perusahaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, terdapat 17,8 juta penyandang disabilitas di Indonesia, dengan sepertiganya belum menamatkan pendidikan dasar dan tingkat partisipasi kerja yang masih rendah, yaitu 23,94 persen.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menegaskan bahwa mereka memiliki hak penuh untuk berpartisipasi dalam pendidikan, pekerjaan, layanan publik, dan kehidupan sosial.
Generali Indonesia sendiri telah mempekerjakan sejumlah karyawan penyandang disabilitas dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang serta berkontribusi.
Secara global, Generali Group juga mendukung berbagai Employee Resource Groups (ERGs) untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap keberagaman tenaga kerja.
Dengan berbagai langkah konkret tersebut, Generali Indonesia memperkuat posisinya sebagai responsible employer yang berkomitmen menciptakan masa depan berkelanjutan dan inklusif di seluruh wilayah operasionalnya.
(sab)
