![]() |
| Pejabat Pemprov Sulawesi Utara bersama perwakilan BI Sulut dan pemerintah daerah foto bersama pada kegiatan Capacity Building TP2DD di Hotel Sentra Manado (Foto: Istimewa) |
MANADO, indinews.id - Upaya percepatan digitalisasi Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Utara kembali mendapat pengakuan nasional. Dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang digelar pada 1 Desember 2025, empat pemerintah daerah di Sulawesi Utara meraih penghargaan sebagai TP2DD terbaik se-Sulawesi.
Provinsi Sulawesi Utara berhasil mempertahankan posisinya sebagai TP2DD Provinsi Terbaik III se-Sulawesi. Konsistensi dalam elektronifikasi transaksi serta penguatan fondasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi faktor utama capaian tersebut.
Kinerja gemilang juga ditunjukkan oleh Kota Tomohon, yang mencatat peningkatan nilai TP2DD dan naik peringkat dari posisi III pada 2024 menjadi TP2DD Kota Terbaik II pada 2025.
Kenaikan ini menunjukkan efektivitas implementasi digitalisasi layanan pajak, retribusi, dan integrasi kanal pembayaran di kota tersebut.
Di sisi lain, Kota Manado yang pada 2024 menempati posisi puncak, mengalami penurunan peringkat namun tetap mempertahankan posisinya sebagai TP2DD Kota Terbaik III.
Meskipun bergeser, Manado masih termasuk dalam jajaran kota dengan performa digitalisasi terbaik di Sulawesi.
Prestasi mencolok juga datang dari Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Boltara) yang melesat dari peringkat VI pada tahun sebelumnya menjadi TP2DD Kabupaten Terbaik III di tahun 2025. Akselerasi digitalisasi yang cepat dan konsisten menjadi dasar apresiasi tersebut.
Sebagai tindak lanjut atas pencapaian itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar Capacity Building TP2DD se-Sulawesi Utara pada 4 Desember 2025 di Hotel Sentra Manado.
Kegiatan bertema “Penguatan Komitmen Digitalisasi Daerah dan Peningkatan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD)” ini dibuka oleh Asisten Daerah III, Fransiskus E. Manumpil.
Dalam sambutannya, Manumpil menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperluas kanal pembayaran digital, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta memperkuat integrasi data melalui SPBE sebagai fondasi layanan modern dan efisien.
Pada sesi pemaparan, Ircham Andrianto Taufick, Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Sulawesi Utara, menyampaikan perkembangan indeks ETPD di seluruh pemda Sulawesi Utara beserta rekomendasi strategisnya.
“Transformasi digital membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, BI, dan perbankan daerah. BI akan terus mendukung inisiatif TP2DD, mulai dari perluasan kanal digital hingga peningkatan kapasitas teknis,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber dari Bank SulutGo, Pricilia Prasethio, memaparkan inovasi layanan digital untuk memperkuat implementasi ETPD, termasuk pengembangan opsi pembayaran nontunai yang lebih mudah, cepat, dan aman untuk pajak dan retribusi daerah.
Forum ini diharapkan memperkuat langkah kolaboratif seluruh pemda di Sulawesi Utara dalam mempercepat digitalisasi transaksi pemerintah daerah.
Selain meningkatkan kualitas layanan publik, sinergi ini menjadi modal penting bagi Sulawesi Utara untuk meningkatkan peringkat TP2DD pada tahun mendatang serta memastikan transformasi digital berjalan berkesinambungan dan berdampak nyata bagi masyarakat.
(sab)
