Pada pembukaan kuliah umum tersebut, Rektor Sompie menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Gubernur Lemhannas, yang dianggap sebagai kontribusi berharga dalam memperkaya wawasan kebangsaan Unsrat.
"Kuliah umum ini merupakan bentuk nyata dan konkrit dari Gubernur Lemhannas Republik Indonesia terhadap Unsrat, dalam rangka memperkaya wawasan kebangsaan kita," ujar Rektor.
Rektor juga menggarisbawahi pentingnya filosofi Dr. Sam Ratulangi, yaitu 'Si Tou Timou Tumow Tou', sebagai bagian penting dari pengembangan wawasan kebangsaan di Unsrat.
Pada kuliah umum tersebut, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengambil topik "Kompetisi Hegemoni, Pancasila, dan Indonesia." Ia menyoroti lanskap geopolitik Indonesia dalam menghadapi dua kekuatan besar, Amerika Serikat di Utara dan China di Selatan.
Andi Widjajanto menekankan bahwa Indonesia harus mempertahankan independensi dan tidak memihak kepada salah satu kekuatan, serta mengembangkan geopolitik berbasis Pancasila. Geopolitik ini menggarisbawahi bahwa Indonesia bukan negara agama, ateis, atau sekuler, melainkan negara yang menghormati hak asasi manusia dan toleransi beragama.
Gubernur Lemhannas berpesan bahwa untuk menjadi negara maju dan besar, Indonesia harus terus memperkokoh dan mengimplementasikan Pancasila sebagai dasar negara.
"Kita harus terus memperkokoh dan mengimplementasikan Pancasila sebagai dasar negara, agar cita-cita bangsa menjadi negara yang maju dan besar dapat terwujud," tegas Andi Widjajanto dalam kuliah umumnya.
Kuliah umum ini menjadi momen penting dalam meningkatkan pemahaman tentang geopolitik dan peran Pancasila dalam menghadapi tantangan global di kalangan mahasiswa dan civitas Unsrat. (Ido)