Notification

×

Peserta Konferensi Internasional Bidang Arsitektur Fatek Unsrat Isi Hari Ke-2 dengan Field Study

22 Oktober 2023 | Oktober 22, 2023 WIB Last Updated 2023-12-08T06:04:37Z

Indinews.id - Rangkaian kegiatan Hari ke-2 "International Conference - Sustainable, Environment and Architecture" Fakultas Teknik (Fatek)  Arsitektur Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado diselenggarakan dalam bentuk Field Study/Field Trip (tinjau lapangan), Sabtu (21/10/2023). 

Field trip ini di ulas langsung oleh Ketua Umum (Panitia) Konferensi, Dr. Eng. Ir. Pingkan Peggy Egam MT. IPM kepada Indimanado.com saat diwawancara di Makatete Hills, Warembungan Kabupaten Minahasa. 

Rombongan konferensi mengawali kunjungan mereka meninjau "Coastal area" di Malalayang Beach Walk (MBW) Manado. Lokasinya yang membentang sepanjang pantai Malalayang menghadirkan spot-spot menarik dikemas untuk menarik kunjungan para wisatawan diantaranya Globe dunia dengan ikan Coelacanth, dermaga lampu tiang Salib dengan fasilitas penunjang pariwisata lainnya. 

"Jadi ini merupakan rangkaian dari kegiatan Confrence. Hari kedua kita tinjau lapangan. Mulai dari Malalayang Beach Walk (MBW). Itu atraksinya kita kenalkan di situ. Kita bisa lihat potensi disitu. Kemudian kita juga lihat ada ikan purba yang hanya ada disini. Daerah pesisir pantai dikembangkan dikemas menjadi wisata," ucap Peggy. 

Sedangkan tinjauan lokasi untuk "Genius Lodge", Peggy mengatakan rombongan menuju ke "Tuur Masering" Kumelembuai Kota Tomohon. Lokasi wisata ini dikemas dengan pondokan dan kursi dari kayu dan bambu dengan bermacam bentuk. Tempat tersebut juga menyajikan proses membuat minuman keras Cap Tikus yang merupakan hasil fermentasi dan distilasi air nira yang berasal dari pohon aren. Terdapat satu tungku api berukuran besar dengan drum diletakkan di atas tungku.

"Kemudian selanjutnya kita lanjut ke Tuur Masering. Itukan berkaitan dengan spesifikasi lokasi. Hanya disitu kegiatan ada cap tikusnya, ada saguernya, pembuatan gula merah, gula aren. Begitu pula material itu terbuat dari alam semua," terangnya. 

Sedangkan untuk tempat menikmati jamuan makan siang, panitia telah memilih Green Leaf Rurukan,Tomohon. Masih dengan pesona bentangan alam perbukitan dengan kontur lokasi yang dikemas menjadi hamparan rerumputan dan perkebunan hijau tampak menyejukkan dan memanjakan mata. 

"Kemudian, abis itu kita makan siang di Green Leaf yang memberikan suasana pemandangan diatas ketinggian. Ini mereka (peserta) bilang penyajian alam pada tanah miring berkontur," ujar Peggy. 

"Dan kita destinasi terakhir disini (Makatete Hills). Disini kita memperlihatkan posisi Kota Manado yang kita lihat dari ketinggian di Warembungan," ucapnya. 

Kunjungan ke berbagai Lokasi Wisata rombongan konferensi tersebut menurut Peggy bertujuan untuk menunjukkan bagaimana akademisi-akademisi bidang arsitektur bisa memberikan sumbangsih keilmuan untuk ke. Ajian pariwisata di suatu daerah. 

"Ada Harapan besar yang ingin kita sampaikan kepada mereka, bahwa kita menjual, inilah Kota Manado. Inilah Minahasa. Karena kita memperkenalkan walaupun dari sisi akademik tapi memperkenalkan juga untuk Pariwisata," ujarnya.

Peggy juga mengungkapkan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari promosi wisata mengingat para peserta konferensi ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan juga dari luar negeri. 

"Mempromosikan inilah sumbangsih keilmuan kita terhadap daerah, baik di Minahasa, di Tomohon maupun yang ada di Manado. Karenakan marketing terbaik adalah dari mulut ke mulut," imbuhnya. (In)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close