Notification

×

Pertamina Patra Niaga Hadirkan PADU di Bitung, Dorong Inklusivitas bagi Penyandang Disabilitas

26 Januari 2025 | Januari 26, 2025 WIB Last Updated 2025-07-08T12:30:51Z

 

Peserta pelatihan PADU mengikuti sesi kelas barista yang diselenggarakan Pertamina Patra Niaga IT Bitung untuk penyandang disabilitas (Foto: Istimewa)

BITUNG, indinews.id -  PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Bitung meluncurkan program Pusat Ajar Disabilitas Unggul (PADU), sebagai bentuk nyata komitmen dalam mendukung inklusivitas dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. 


Program ini memberikan pelatihan pra kerja secara gratis dan terbuka untuk kelompok difabel, sekaligus bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.


Program PADU lahir dari kemitraan dengan Komunitas KALEB (Komunitas Tuli Peduli Bitung), yang telah menjadi binaan IT Bitung sejak awal. Sebagai langkah awal, tim IT Bitung bersama KALEB menyelenggarakan kegiatan “Kaleb Goes to School” dengan mengunjungi sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Bitung pada Senin (20/1/2025), untuk menjaring peserta yang berminat mengikuti pelatihan. 


Sosialisasi lebih lanjut digelar pada Jumat (24/1/2025) di Aula IT Bitung dan dihadiri oleh Tim Internal Pertamina, BPBD Kota Bitung, perwakilan komunitas KALEB, serta 60 calon peserta pelatihan.


Integrated Terminal Manager IT Bitung, Rezky Kurniawan, menyampaikan bahwa PADU menjadi wadah pembelajaran yang tidak hanya inklusif, tetapi juga praktis dan adaptif dengan kebutuhan peserta.


Beberapa jenis pelatihan yang ditawarkan di antaranya Kelas Bahasa Isyarat (untuk masyarakat umum), Kelas Produksi Suvenir, Kelas Barista, Kelas Digital, dan Kelas Perawatan Sepatu. 


“Setiap kelas dirancang agar para peserta dapat belajar dan berkembang dalam suasana yang aman, terbuka, dan mendukung,” jelas Rezky.


Menurut Rezky, keberadaan PADU tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kompetensi kerja, tetapi juga mengangkat derajat dan kepercayaan diri para penyandang disabilitas. 


“Kami ingin mendorong terciptanya ruang publik yang lebih adil dan mendukung kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan,” tambahnya.


Apresiasi terhadap program ini juga datang dari Ketua Komunitas Tuli Peduli Bitung, Donna Christha Renata (Chira). Ia mengungkapkan bahwa PADU menjadi simbol semangat baru bagi komunitas disabilitas. 


“Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina Patra Niaga. PADU bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat kami membuktikan bahwa kami bisa berkarya dan berkontribusi,” ujarnya.


Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. 


“Kami ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang setara dalam mengakses pelatihan, pekerjaan, dan pengembangan diri,” ungkap Fahrougi.


Program PADU selaras dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas), tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), tujuan ke-10 (Mengurangi Ketimpangan), dan tujuan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).


“Kami ingin membangun ekosistem yang mendorong masyarakat inklusif dan berkelanjutan,” tutup Fahrougi.


Dengan hadirnya PADU, Pertamina Patra Niaga Sulawesi menegaskan komitmennya dalam membuka akses pelatihan, memperluas kesempatan kerja, dan menghapus batasan bagi para penyandang disabilitas.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close