Notification

×

Ekspedisi Rupiah Berdaulat BI Sulut Jangkau Pulau Terluar, Perkuat Kedaulatan Ekonomi di Wilayah 3T

20 Mei 2025 | Mei 20, 2025 WIB Last Updated 2025-07-17T03:02:49Z

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 menggunakan KRI Pari – 849 untuk menjangkau pulau-pulau 3T di wilayah perbatasan (Foto: Istimewa)




BITUNG, indinews.id - Bank Indonesia (BI) kembali menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 sebagai bagian dari komitmen menjaga ketersediaan uang Rupiah layak edar di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). 


Program yang berlangsung pada 20 hingga 26 Mei 2025 di Sulawesi Utara ini menyasar lima pulau perbatasan: Miangas, Kakarotan, Kawio, Kawaluso, dan Tagulandang.


Pelaksanaan ERB dilakukan melalui kerja sama dengan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Pari – 849. Kapal tersebut membawa tim dari BI dan mendistribusikan uang layak edar senilai Rp5,1 miliar. 


Selain layanan penukaran uang, BI turut menggelar edukasi kepada masyarakat terkait Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah serta sosialisasi risiko penggunaan mata uang asing di daerah perbatasan.


Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nyata dalam menjaga kedaulatan negara, tidak hanya secara fisik tetapi juga dari sisi ekonomi.


“Ketika TNI Angkatan Laut menjaga batas fisik negara, kami di Bank Indonesia menjaga batas ekonomi dengan menghadirkan Rupiah ke wilayah perbatasan,” ujar Prasmuko saat melepas keberangkatan tim ERB dari Pelabuhan Bitung, Selasa (20/5/2025).


Ia menambahkan, setiap lembar Rupiah yang dibawa membawa pesan bahwa negara hadir, menghargai, dan melindungi seluruh rakyat hingga ke pelosok negeri.


Program ERB telah menjadi agenda rutin sejak 2012. Hingga kini, BI bersama TNI AL telah melaksanakan 127 ekspedisi kas keliling yang menjangkau 655 pulau. Pada tahun 2025, ERB menargetkan kunjungan ke 90 pulau yang tersebar di 18 provinsi.


Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat literasi dan inklusi keuangan masyarakat perbatasan, sekaligus meningkatkan kebanggaan terhadap penggunaan Rupiah sebagai simbol kedaulatan nasional. Terlebih, posisi geografis Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan Filipina menjadikannya kawasan strategis dalam menjaga stabilitas moneter Indonesia.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close