×

Pertamina Patra Niaga Sulap Limbah Jadi Pakan Ternak, Dukung Ketahanan Pangan di Maros

8 Agustus 2025 | Agustus 08, 2025 WIB Last Updated 2025-08-08T11:21:34Z

 

Pertamina Patra Niaga menggagas pengelolaan limbah makanan dari dapur program makan bergizi untuk dijadikan pakan ternak bebek (Foto: Istimewa)


MAROS, indinews.id - PT Pertamina Patra Niaga melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan melalui inovasi pemanfaatan limbah makanan.


Bersama Badan Gizi Nasional (BGN), perusahaan menginisiasi pengelolaan limbah organik dari Program Makan Bergizi Gratis untuk dijadikan pakan alternatif ternak bebek di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.


Program ini melibatkan tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yakni Mandai Bontoa 1, Mandai Bontoa 2, dan Biringkanaya Bakung 1. 


Setiap hari secara rutin, limbah yang diangkut berkisar antara 100 hingga 150 kilogram limbah organik dapur yang sebelumnya berisiko mencemari lingkungan, kini dipilah, ditimbang, dan diangkut oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Baji Mangngai menuju peternakan milik Kelompok Laleng Kassie di Dusun Tamarunang, Kecamatan Mandai.


Kelompok peternak yang telah bersama Pertamina Patra Niaga sejak tahun 2021 ini mendapatkan pendampingan berkelanjutan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.


Mereka kini menjadi contoh sukses pemanfaatan limbah organik untuk mendukung usaha peternakan masyarakat secara berkelanjutan.


Andreas Yanuar Arinawan selaku Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin mengatakan hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung program Makan Siang Bergizi Gratis, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Melalui inisiatif ini, kami menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional kami,” ungkap Andreas, Jumat (8/8/2025).


Ketua Kelompok Laleng Kassie, Maryama, menyampaikan perkembangan dan manfaat yang telah didapat masyarakat semenjak berlangsungnya program.


“Program ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam mendukung keberlangsungan usaha peternakan yang kami kelola bersama masyarakat. Pemanfaatan limbah makanan dari Program Makan Bergizi Gratis ini benar-benar membantu kami menekan biaya operasional, terutama biaya pakan yang selama ini menjadi pengeluaran terbesar,” ujar Maryama.


Lebih lanjut, sebagian limbah makanan yang tidak langsung digunakan sebagai pakan bebek juga dimanfaatkan untuk budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF).


Maggot merupakan sumber protein ternak berkualitas tinggi, alami, dan ramah lingkungan. Larva ini digunakan sebagai pakan tambahan untuk mendukung pertumbuhan bebek, sekaligus meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas. 


Inisiatif ini tidak hanya memperkecil jejak lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru di desa.


Area Manager Communication, Relation, & CSR Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menyampaikan bahwa Program ini menjadi bagian dari strategi CSR Pertamina Patra Niaga yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya lokal.


“Pendekatan ini memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) khususnya SDG 2 – Tanpa Kelaparan dan SDG 12 – Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.” ujar Rum.


Ke depan, program pengelolaan limbah makanan menjadi pakan ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia, sebagai solusi cerdas yang menggabungkan pengurangan limbah, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.


(sab)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close