![]() |
AVVA Kamitukkamu berbagi sembako gratis kepada seratus buruh bagasi di Pelabuhan Manado (Foto indinews/Subhan) |
MANADO, indinews.id - Komunitas yang menamakan dirinya AVVA Kamitukkamu kembali menggelar aksi sosial dengan membagikan paket sembako kepada seratus buruh bagasi di Pelabuhan Manado, Minggu (16/2/2025).
Aksi sosial ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh komunitas yang dibentuk oleh empat sekawan Anita Mokodongan, Rini Novita Hamdani, Novita Isa Suratinoyo, dan Nurain Huntua itu sejak terbentuk pada 16 November 2024 lalu.
Aksi pertama dilakukan pada 17 November 2024 pukul 05.00 Wita bertempat di Kawasan Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Kota Manado, dengan menggelar nasi kotak 100 dos dan 2 termos ukuran 10 liter berisi masing-masing kopi dan teh panas bagi mereka yang lalu lalang di jalan pagi hari itu.
Aksi sosial kedua yakni makan bersama dengan 200 pemulung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sumompo dan yang ketiga berbagi sembako dengan ratusan buruh bagasi di Pelabuhan Manado.
Rini Novita Hamdani mengatakan bahwa aksi berbagi di Pelabuhan Manado ini merupakan bentuk dukungan kepada buruh bagasi yang selama ini bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Kami menyediakan seratus paket sembako untuk para buruh bagasi, karena melihat kondisi mereka yang seringkali tidak memperoleh nafkah setiap hari. Kadang, mereka tidak mendapatkan penghasilan,” tutur Rini.
Bantuan sembako yang diberikan terdiri dari beras, minyak goreng, gula, kopi, kental manis dan mie instan. Semua bantuan ini merupakan donasi dari para dermawan, serta hasil kolaborasi dengan BAZNAS Kota Manado.
Rini berharap donasi tersebut dapat meringankan beban hidup buruh bagasi dan keluarganya, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, Fikram, salah seorang buruh bagasi yang menerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasihnya. Menurut Fikram, bantuan tersebut sangat berarti bagi para buruh bagasi
“Kami sangat terbantu dengan adanya donasi dari AVVA Community. Semoga ada lagi bantuan seperti ini, karena kami tidak selalu mendapatkan rezeki setiap hari. Kadang kami bekerja dari jam satu subuh sampai jam delapan pagi, tapi belum tentu ada pemasukan,” ujar Fikram.
Kegiatan kemanusiaan ini turut didukung oleh Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Manado.
(sab)