Notification

×

Indeks Menabung Konsumen Naik, Optimisme Ekonomi Masyarakat Mulai Menguat

3 Juli 2025 | Juli 03, 2025 WIB Last Updated 2025-07-03T01:50:17Z

 

Indeks Menabung Konsumen dan Indeks Kepercayaan Konsumen menjadi indikator penting dalam memantau kondisi ekonomi masyarakat (Foto: dok. LPS)



JAKARTA, indinews.id - Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Juni 2025 menunjukkan tren positif dengan mencatatkan angka 83,8, naik 4,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. 


Penguatan ini turut didorong oleh naiknya Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 2,4 poin ke level 95,3 dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) sebesar 7,2 poin ke level 72,4.


Direktur Group Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Seto Wardono, mengatakan peningkatan IMK ini sejalan dengan membaiknya rencana dan intensitas menabung masyarakat.


“Terkait dengan komponen IIM, sebanyak 73,3 persen responden Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS menyatakan pernah menabung,” ujar Seto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/7/2025).


Seto juga mengungkapkan bahwa jumlah responden yang mengaku nilai tabungannya lebih kecil dari rencana awal mengalami penurunan, dari 56,7 persen pada Mei 2025 menjadi 52,5 persen pada Juni 2025.


Meski begitu, IWM sedikit turun pada periode yang sama. Persentase masyarakat yang menilai saat ini sebagai waktu yang tepat untuk menabung berada di angka 28,9 persen, turun tipis dari 29 persen bulan sebelumnya. 


Namun, optimisme terhadap prospek tiga bulan ke depan meningkat menjadi 42,6 persen, dari sebelumnya 39,8 persen.


“Perkembangan ini menunjukkan sinyal positif bagi niat dan intensitas menabung masyarakat. Faktor seperti stimulus ekonomi berupa diskon tarif transportasi selama libur sekolah, bantuan sosial, dan subsidi upah berperan penting dalam menopang daya beli rumah tangga,” tambah Seto.


IMK mengalami penguatan di sebagian besar kelompok pendapatan rumah tangga (RT). Kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan mencatatkan kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 14,7 poin. Kelompok RT berpendapatan Rp3 juta hingga Rp7 juta per bulan turut mencatat kenaikan 7,2 poin.


Sementara itu, IMK kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta per bulan konsisten berada di atas level 100, mencerminkan niat dan kemampuan menabung yang tinggi. Namun, kelompok RT dengan pendapatan Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per bulan justru mengalami penurunan IMK sebesar 1 poin.


Berdasarkan hasil SKP LPS, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Juni 2025 tercatat sebesar 99,4, turun tipis 0,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga sembako, serapan lapangan kerja yang melandai, dan harga pupuk yang masih tinggi.


Selain itu, anomali iklim di sejumlah wilayah turut memengaruhi hasil produksi pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura.


“Meski demikian, penyaluran bantuan sosial mampu menopang daya beli kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah,” terang Seto.


Dari sisi kelompok pendapatan, penurunan IKK terbesar terjadi pada kelompok RT berpendapatan Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per bulan (-0,9 poin), disusul RT berpendapatan Rp3 juta hingga Rp7 juta per bulan (-0,3 poin). 


Sebaliknya, kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan mencatat penguatan IKK tertinggi, yaitu sebesar 2,6 poin. Untuk kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta per bulan, IKK tetap bertahan di atas level 100 dengan kenaikan sebesar 2,4 poin.


IMK adalah indikator yang mengukur niat dan kemampuan konsumen dalam menabung. Nilai di atas 100 menunjukkan niat dan kemampuan menabung yang tinggi. IMK terdiri dari dua komponen, yaitu Indeks Intensitas Menabung (IIM) dan Indeks Waktu Menabung (IWM).


Sementara itu, IKK mengukur persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi, lapangan kerja, dan pendapatan rumah tangga. IKK di atas 100 mencerminkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospek enam bulan ke depan.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close