![]() |
Peserta pelatihan tengah mengolah bandeng presto dalam program inovasi pangan binaan Pertamina FT Parepare. (Foto: Istimewa) |
PAREPARE, indinews.id - Dapur tak lagi sekadar ruang memasak. Di Kelurahan Watang Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dapur kini menjelma sebagai pusat inovasi pangan sekaligus pendorong kemandirian ekonomi keluarga.
Sejumlah ibu rumah tangga di wilayah ini menunjukkan transformasi tersebut lewat pelatihan olahan bandeng presto, program binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal (FT) Parepare.
Program ini menyasar dua kelompok strategis binaan FT Parepare, yakni UMKM Syahban Group dan Kelompok DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting). Menariknya, pelatihan ini difasilitasi oleh UMKM Cahaya, kelompok binaan Pertamina yang telah lebih dulu dikenal lewat produk olahan pilus ikan khas Parepare.
Kolaborasi ini menciptakan ruang belajar antar komunitas sekaligus memperluas jaringan kewirausahaan perempuan.
Bandeng presto dipilih sebagai fokus pelatihan karena nilai gizinya yang tinggi dan ketersediaannya yang melimpah di wilayah pesisir Sulawesi Selatan. Teknik presto yang melunakkan duri menjadikan ikan ini aman dikonsumsi anak-anak, bahkan cocok sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi bayi dan balita.
Tak hanya soal memasak, pelatihan juga membekali peserta dengan keterampilan pengemasan, pemasaran, hingga manajemen usaha rumah tangga. Produk hasil olahan akan dipasarkan bersama sebagai produk lokal bernilai gizi tinggi yang siap bersaing di pasar UMKM.
Lurah Watang Bacukiki, Nur Muhlisa, menyambut baik program ini karena langsung menyentuh dua isu krusial di tingkat keluarga.
“Ini bukan sekadar pelatihan. Program ini menyentuh langsung dua persoalan penting di keluarga: gizi anak dan ekonomi ibu-ibu rumah tangga. Saya sangat mendukung,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).
Sementara itu, Adhi Warsito, Fuel Terminal Manager Parepare, menegaskan pentingnya memberdayakan perempuan sebagai pilar ekonomi keluarga.
“Kami percaya potensi lokal akan berkembang jika diberi ruang dan pendampingan. Lewat pelatihan ini, kami ingin perempuan menjadi penggerak ekonomi keluarga sekaligus agen perubahan gizi di komunitasnya,” katanya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menambahkan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil sinergi antara Pertamina, pemerintah kelurahan, dan komunitas.
“Program ini bukan hanya menghasilkan produk bergizi, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian dari akar, yakni keluarga,” ujarnya.
Inisiatif ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dengan peningkatan konsumsi makanan sehat berbasis lokal, SDG 5 (Kesetaraan Gender) lewat pemberdayaan perempuan, dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): melalui dukungan pada UMKM berbasis komunitas.
(sab)