Notification

×

OJK Dorong Peran Strategis Industri Pembiayaan untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

12 Oktober 2025 | Oktober 12, 2025 WIB Last Updated 2025-10-11T21:19:05Z

 

Kuliah umum “OJK Mengajar” di Universitas Sam Ratulangi, Manado (Foto: Istimewa)

MANADO, indinews.id - Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, menegaskan bahwa industri pembiayaan memiliki peran penting.


Peran penting tersebut kata Agusman adalah sebagai penggerak aktivitas ekonomi riil, pendukung pembiayaan produktif, serta pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.


Menurut Agusman, sektor pembiayaan yang meliputi Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) telah mencatatkan portofolio aset sebesar Rp1.046,94 triliun per Agustus 2025. 


Dari jumlah tersebut, penyaluran pembiayaan kepada masyarakat telah mencapai Rp967,59 triliun.


“Salah satu yang terpenting tentunya adalah usaha mikro atau UMKM kita. Kalau kita lihat, datanya mencapai Rp265,22 triliun atau 26,65 persen dari total portofolio. Itu besar, dan kami berharap ini terus meningkat, karena baik sekali untuk negeri ini,” ujar Agusman saat kegiatan OJK Mengajar di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Jumat (10/10/2025).


Agusman menjelaskan bahwa lembaga pembiayaan memiliki peran krusial dalam memperluas akses pembiayaan masyarakat dan menjadi penggerak ekonomi di berbagai lapisan sosial. 


Kontribusi sektor PVML dinilai telah memperkuat ekosistem pembiayaan UMKM dengan beragam peran sesuai segmen usaha masing-masing.


Kegiatan “OJK Mengajar” turut dihadiri oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno dan Wakil Rektor Bidang Akademik Unsrat Arthur Gehart Pinaria, yang membuka kegiatan tersebut.


Arthur menyampaikan apresiasi atas kolaborasi OJK dengan dunia pendidikan. Ia menilai kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa.


“Kuliah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Literasi keuangan adalah keterampilan penting agar generasi muda dapat mengambil keputusan finansial yang cerdas di masa depan,” ujarnya.


Arthur juga melaporkan capaian literasi keuangan OJK di Sulawesi Utara selama tahun 2025. Hingga Oktober, OJK telah menggelar 274 kegiatan edukasi keuangan dengan total 273.448 peserta di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Untuk segmen pelajar dan mahasiswa, tercatat 119 kegiatan dengan 6.990 peserta.


Selain itu, terdapat 29 Duta Literasi Keuangan di Sulawesi Utara, dengan 10 di antaranya berasal dari Unsrat. Capaian ini, kata Arthur, merupakan hasil kolaborasi erat antara OJK, pelaku usaha jasa keuangan, dan berbagai pemangku kepentingan.


Melalui kegiatan ini, OJK berharap mahasiswa semakin memahami pentingnya sektor pembiayaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta kesadaran literasi keuangan di era digital. 


Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk berpikir kreatif dan adaptif di bidang ekonomi dan keuangan.


(sab)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close