![]() |
Kepala BI Sulut Andry Prasmuko bersama Pj. Bupati Talaud Fransiscus Manumpil saat kegiatan HLM TPID–TP2DD di Pantai Angaratu. (Foto: Istimewa) |
TALAUD, indinews.id - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjalin kolaborasi erat dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud dalam upaya pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi sistem keuangan.
Hal ini diwujudkan melalui kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang digelar di tepi Pantai Angaratu, Talaud, Jumat (2/5/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Penjabat Bupati Kepulauan Talaud Dr. Fransiscus Manumpil, Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko, jajaran SKPD, camat, kepala desa, kelompok tani, dan perwakilan perbankan.
Dalam kesempatan tersebut, Prasmuko menekankan pentingnya peningkatan produksi komoditas pangan strategis, seperti bawang, rica, dan tomat (Barito), guna menjaga kestabilan harga dan memperkuat kemandirian pangan Talaud.
"Tingginya ketergantungan Talaud terhadap pasokan pangan dari luar daerah dapat memicu lonjakan harga, terutama saat masa rawan inflasi. Karena itu, BI mendorong petani setempat untuk meningkatkan produksi agar kebutuhan lokal dapat dipenuhi secara mandiri," ujar Prasmuko.
Selain itu, BI juga mengajak Pemkab Talaud dan Bank SulutGo untuk terus memperkuat pemanfaatan pembayaran non-tunai di masyarakat. Kanal digital seperti QRIS dinilai mampu menciptakan efisiensi dan meningkatkan inklusi keuangan.
“Kita harus terus edukasi masyarakat. Kenaikan adopsi kanal non-tunai berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” kata Prasmuko.
Penjabat Bupati Talaud Dr. Fransiscus Manumpil menyambut baik penyelenggaraan HLM ini. Ia menyebut kegiatan ini sebagai forum strategis dalam memperkuat sinergi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Talaud saat ini masih berada dalam kategori inflasi yang terkendali. Ini berkat kerja sama erat antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Manumpil.
Ia menambahkan, seluruh daerah berlomba-lomba untuk memperoleh Dana Insentif Daerah (DID). Karena itu, Pemkab Talaud terus berinovasi dalam penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, dan penyerapan belanja produk dalam negeri.
![]() |
Penyerahan hibah literasi kepada tiga SMA di Talaud, yakni SMAN 1 Melonguane, SMAN 1 Beo, dan SMAN 1 Lobo (Foto: Istimewa) |
Pada kegiatan tersebut, BI Sulut juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan meliputi Program Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PI-KEKDA) untuk Tim Penggerak PKK Kecamatan Miangas, serta bantuan sarana pertanian berbasis teknologi Smart Greenhouse kepada Kelompok Tani Rajawali.
Bantuan ini menjadi bagian dari penguatan ketahanan pangan strategis di wilayah perbatasan.
Tak hanya itu, BI juga menyerahkan hibah literasi kepada tiga SMA di Talaud, yakni SMAN 1 Melonguane, SMAN 1 Beo, dan SMAN 1 Lobo.
Deputi Kepala BI Sulut, Renold Asri, mengatakan bantuan ini merupakan bagian dari komitmen mempersiapkan generasi emas 2045.
“Kami ingin anak-anak di Talaud tumbuh sebagai generasi yang literat dan siap menghadapi tantangan di era digital,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, BI Sulut menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi daerah melalui pendekatan kolaboratif, pemberdayaan masyarakat, serta edukasi digital dan literasi keuangan yang berkelanjutan.
(sab)